Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
 JAKARTAâ"Rerata kenaikan harga properti residensial di 14 kota besar Indonesia pada kuartal I/2013 diperkirakan 1,21% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Â
Berdasarkan surveI Bank Indonesia untuk harga properti residensial, kenaikan harga tertinggi diprediksi terjadi pada rumah tipe kecil dengan luas maksimal 36 m2, sebesar 4,95%.
Â
âBerdasarkan wilayah, kenaikan paling tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Makassar, sebesar 4,74%,â terang hasil survei tersebut, Jumat (15/2).
Â
Secara tahunan, pertumbuhan harga residensial pada kuartal I tahun ini diproyeksikan mencapai 7,4%, dan kenaikan paling tinggi masih di wilayah Makassa yakni 15,6%.
Â
Dalam survei itu disebutkan, sebagian besar responden berpendapat bahwa faktor utama yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis properti adalah kenaikan harga bahan bangunan, tingginya suku bunga KPR, besaran uang muka rumah, serta perizinan.
Â
Berdasarkan lokasi proyek, suku bunga tertinggi KPR berada di wilayah Kalimantan Barat yakni 18,4%, sedangkan suku bunga terendah berlaku di Kepulauan Bangka Belitung, sebesar 8,2%. (if)
No comments:
Post a Comment